tiba-tiba aja pengen curcol soal pilem favorite gue beberapa bulan ini. pilem ini bukan pilem yang biasa ada di bioskop2. ini pilem dengan tema LGBT dan seperti biasa cuma gue bisa nikmatin secara online.
ini pilem buatan Jerman yang rilis taun 2011 dan so far, dari sekian (lumayan) banyak pilem bertema LGBT (gay themed) yang gue tonton, inilah yang paling berkesan. gue suka sama plot nya, ceritanya, aktor2nya, aktingnya, dan endingnya. simple, tapi touching ditambah chemistry diantara aktornya bikin gue deg2an. plus mereka juga good looking semua.
anyway, lets get started!
1. Movie Title : ROMEOS
gak seperti beberapa pilem barat gay themed yang punya cerita agak aneh, bahkan nyaris berantakan dan gak mudah dimengerti, ROMEOS ini menurut gue justru malah gampang banget bikin kita jadi terhanyut sama ceritanya. it's really drama-romantic. gue sempet kecewa sama beberapa pilem barat gay themed yang malah lebih mempertontonkan adegan2 vulgar tanpa jelas maksudnya buat apa dan seolah-olah melenceng dari plot (gak penting2 banget buat bikin adegan tersebut) tapi pilem ini bikin kita realize kalo gay themed movie juga gak jelek buat jadi hiburan dan malah bisa ninggalin kesan tersendiri + ngasih nilai-nilai moral.
buat gue sebagai pecinta pilem dengan tema boyslove, pilem dengan akting yang bagus, aktor yang keren juga cerita yang hebat - emang penting banget. gue gak sembarangan milih pilem buat ditonton dan gue jadiin favorite. hehe.
2. The Story
pilem ini bercerita tentang seorang anak muda bernama Lukas Leonhard. dulunya Lukas adalah seorang cewek, bernama Miriam. tapi dia punya obsesi menjadi seorang cowok. hingga dia mencoba berubah menjadi cowok dengan menyuntikkan hormon laki-laki ke badannya, dia juga melakukan banyak work out untuk membentuk otot-otot di badannya. Lukas belum melakukan operasi yang sempurna, jadi sebagian tubuhnya tetap bagian tubuh cewek. Lukas biasa pake baju yang dobel2 untuk menutupi bagian dadanya.
ketika mulai tinggal di asrama untuk urusan pekerjaannya, Lukas bertemu lagi dengan Ine, sahabatnya waktu di sekolah. Ine adalah seorang lesbian. Ine takjub sekali dengan perubahan sahabatnya yang dulu adalah Miriam hingga sekarang benar-benar menjadi seorang Lukas. di awal kepindahan Lukas ke asrama, dia sempat masih dikira perempuan dan ditempatkan di asrama perempuan. sambil menunggu dipindahkan ke asrama laki-laki, Lukas pun banyak menghabiskan waktu bersama Ine. sampai suatu hari, Ine mengajak Lukas untuk hang-out di sebuah pesta.
di pesta ini, pertama kalinya Lukas bertemu dengan Fabio - seorang cowok ganteng dan gay. Lukas yang sempat panik dan sedikit down karena di pesta identitasnya hampir kebongkar, waktu menyendiri malah ketemu Fabio yang keluar dari mobil dengan naked *Lol* Lukas melihat dari mobil itu pun keluar lagi dua cowok lain, hingga membuatnya jadi bisa menyimpulkan kalo Fabio adalah seorang gay. disitu mereka terlibat pembicaraan ala cowok. bahkan Lukas dibagi rokok oleh Fabio, selain itu juga Fabio malah meminjam jaket yang dipakai Lukas. mereka pun cepat menjadi teman. dan tentu saja Fabio gak tau kalo sebenarnya Lukas adalah cewek yang belum sempurna jadi cowok.
di cerita berikutnya. Lukas jadi sering hang-out bersama Ine, lalu bertemu lagi dengan Fabio. di sebuah club, Lukas melihat Fabio sedang berdansa di dance floor tanpa pakaian dan entah kenapa disitu dia malah terpana. melihat badan Fabio yang nyaris perfect untuk seorang cowok, benar2 membuat Lukas ingin seperti dia. ada rasa kagum tumbuh di dalam dirinya untuk Fabio. apalagi tampaknya Fabio juga seperti menyimpan ketertarikan pada Lukas.
Lukas jadi merasa percaya diri. dia merasa kalo ada cowok gay yang mungkin tertarik padanya, berarti usahanya untuk menjadi seorang cowok memang sudah memberikan hasil. ditambah lagi ketika dia hang-out bersama salah satu teman Ine yang adalah gay, temannya itu mengatakan kalo Lukas tampan - hingga tak akan heran kalo banyak yang memperhatikannya. Lukas semakin bersemangat untuk menyempurnakan dirinya menjadi seorang laki-laki dengan work out lebih giat lagi.
namun disisi lain, ternyata Ine sedikit merasa khawatir. dia merasa Lukas sudah melangkah terlalu jauh, karena malah melibatkan diri dengan para gay. Lukas memang sempat bercerita tentang ketertarikan yang dirasakannya pada Fabio setelah dia mengira kalo Fabio juga tertarik padanya. Ine pikir, kenapa Lukas harus menjadi seorang laki-laki kalo pada akhirnya Lukas tetap membiarkan seorang laki-laki jatuh cinta padanya!?
and the climax is here. Lukas pun memang jatuh cinta pada Fabio, sementara Fabio gak tau kalo Lukas adalah seorang cewek yang transgender jadi cowok. seperti yang movie tagline-nya bilang "how do you love someone, if you don't show who you are?" - konflik batin pun dimulai. Lukas jelas takut kalo lebih intim dengan Fabio karena identitas aslinya akan ketahuan, tapi di sisi lain - dia sangat ingin menjadi lebih dekat dan intim.
Fabio yang sudah memberikan sinyal-sinyal tertentu jadi terpaksa dihindari Lukas. apalagi saat suatu hari, ketika keluarga Lukas datang menengok, adik perempuannya malah membongkar tentang diri Lukas yang adalah seorang perempuan di depan Fabio. keadaan menjadi parah, karena Lukas yang mencoba menghentikan, malah menampar adiknya sendiri. Fabio pun paham kalo semua yang dikatakan adik Lukas itu bukan bohong.
Lukas yang udah merasa putus harapan, akhirnya memilih untuk menghindari Fabio sepenuhnya. dia pindah ke asrama laki-laki dan mencoba menata hidupnya tanpa mau peduli dengan perasaannya. ada satu adegan ketika Lukas dan Fabio bertemu lagi untuk pertama kalinya, Lukas malah lari dan Fabio mengejarnya sampai dia terpojok di sebuah gang. disitu ada lagi eyes contact diantara mereka. Lukas yang masih jengah dan takut, merasa lebih baik karena ternyata Fabio tidak menjudge apapun. tampaknya Fabio juga sudah terlanjur jatuh cinta pada Lukas meski dia tahu siapa Lukas sebenarnya.
seterusnya, Fabio pun semakin menunjukkan kepeduliannya pada Lukas. dia mendatangi Lukas di asrama barunya. meski Lukas lagi-lagi sempat merasa canggung, tapi Fabio meyakinkan Lukas dengan perilakunya kalo cowok itu sama sekali tak terganggu dengan keadaan sebenarnya yang dimiliki Lukas.
everything's going nice. Fabio menerima apa adanya Lukas dan Lukas juga bisa lebih menerima dirinya sendiri. dia tak merasa ketakutan lagi untuk mencintai Fabio.
3. The Review
kayanya gue agak spoiler kan? hehe. tapi itu emang salah satu alasan kenapa gue suka banget sama pilem ini. this movie has a kind of happy ending. yay! ending seperti ini lumayan jarang ditemui buat pilem2 bertema gay. cerita yang gue tulis diatas mungkin gak seakurat cerita detilnya, tapi kurang lebih begitu (you have to watch it by yourself for a superb feel, hehe) gue suka banget sama karakter Lukas dan Fabio disini. mereka punya chemistry yang bisa bikin kalian deg2an. padahal mereka cuma banyak lempar senyum dan liat2an. sampe bikin kita gregetan. jadinya pas di ending kita disuguhin sama love-scene mereka, itu kerasa amazing banget! Lol.
gue paling suka juga sama adegan pas mereka ngobrol di kamar asramanya Lukas. itu setelah kejadian Lukas ketahuan cewek. Fabio ngajarin Lukas work out pake barbelnya, dan pas Lukas ngangkat barbel diatas kepala, dia sempet ga enak coz dadanya jadi kerasa ke ekspos, tapi Fabio malah ngasih senyuman dan nyuruh Lukas buat nerusin. itu nunjukin banget kalo Fabio sama sekali ga peduli dengan badan Lukas yang belum sepenuhnya cowok.
gue personally suka banget sama dua aktor pemeran Lukas dan Fabio. aktingnya bagus2. terutama buat Lukas yang harus berakting seolah-olah dia cewek yang jadi cowok. muka dia yang cakep manis gitu, bikin geregetan. terus kalo Fabio, meski tampangnya kaya cowok nakal tapi ternyata dia sweet banget. ada juga adegan yang pas nunjukin dia lagi dirumahnya, dan ternyata dia anak yang baik sama kedua orangtua nya. waktu itu Lukas yang melihat langsung, jadinya malah makin suka sama Fabio ^^
4. Warning & Recommend
pilem ini dilabel buat 18+, jadi buat yang masih dibawah 18, bagusnya jangan nonton. beberapa adegan emang banyak yg ga appropriate buat yang masih under-age. terus pilem ini tentu aja diperuntukkan buat orang-orang yang suka dengan pilem bertema gay. disini interaksi gay-nya lumayan - meski masih masuk kategori soft. jadi gue rekomendasi banget buat para pecinta pilem yaoi (dan tentunya yang udah biasa dengan yaoi barat) hehe. ceritanya sama sekali gak wasting, aktor2 dan aktingnya juga gak akan bikin kecewa. bahasa Jerman yang dipake sama sekali gak ngeganggu, malah kedengeran seksi ^^. silahkan di search aja buat nonton online, yang gue temuin waktu itu - ada sub englishnya kok.
well. sekian curcol nya. hehe. seneng banget bisa sharing kesan dan cerita tentang pilem favorit gue ini. hopefully you guys will like it too. thanks buat waktunya siapapun yang udah baca ini.
see ya at another journey! :) x
hai baru bc riview km nh,mau nntn juga,,tp ga dpt link nya buat nntn apalagi download hikss,,,tlng donk hehehehe,,tq
BalasHapus